Kelebihan dan Kekurangan Melahirkan Secara Normal Maupun Caesar
Apakah Bunda sudah merencanakan kelahiran secara tepat dan sesuai dengan kondisi kehamilan saat ini? Bisa jadi Bunda masih bimbang, ingin melahirkan secara normal atau secara caesar.
Nyatanya, Bunda tidak bisa asal memilih cara melahirkan sesuai keinginan. Hal ini bisa dipastikan dengan mengkaji kembali kondisi kesehatan Bunda oleh tenaga medis atau tenaga kesehatan.
Namun, Bunda bisa mempelajari lebih lanjut kelebihan dan kekurangan dari masing-masing cara melahirkan. Tidak hanya itu, beberapa indikasi melahirkan normal maupun Caesar juga perlu diketahui.
Indikasi Melahirkan Normal dan Caesar
Sebelum menilik lebih jauh seputar kelebihan dan kekurangan dari setiap cara persalinan, ternyata harus ada kriteria atau kondisi klinis tertentu yang ditegakkan oleh dokter atau bidan. Perencanaan tentu bagus dilakukan, tetapi perlu diingat faktor kesehatan lainnya, ya Bun.
Indikasi melahirkan normal
Umumnya, persalinan normal bisa Bunda lalui apabila tidak ada penyulit dalam kehamilan sekaligus adanya tanda-tanda persalinan secara spontan.
Kesejahteraan janin selama di dalam kandungan juga menjadi sarana pertimbangan yang tidak boleh dilewatkan. Bayi dengan posisi sungsang umumya tidak disarankan untuk melewati persalinan normal.
Selain itu, melahirkan normal bisa terjadi apabila usia janin sudah mencapai rentang 37 sampai 41 minggu. Berikut tanda-tanda yang muncul sebagai awal persalinan spontan:
- Kontraksi uterus yang lama dan semakin sering
- Keluarnya lendir darah dari jalan lahir
- Dilatasi serviks
Indikasi melahirkan Caesar
Bunda harus mempersiapkan kebutuhan operasi Caesar jika tenaga medis atau kesehatan menegakkan diagnosis berikut:
- Bunda berusia di atas 40 tahun
- Kondisi panggul sempit
- Kontraksi rahim cenderung lemah
- Ada riwayat diabetes dan hipertensi
- Bunda dengan preeklampsia
- Adanya riwayat Sexual Tansmitted Disease atau penyakit menular seksual
- Minus mata Bunda termasuk tinggi
- Ada riwayat SC atau Caesar di kelahiran sebelumnya
Selain kondisi Bunda, keadaan bayi juga mampu memengaruhi perencanaan kelahiran secara SC, antara lain:
- Letak ari-ari termasuk rendah
- Berat janin terlalu besar, lebih dari 4 Kilogram
- Ada kelainan posisi, seperti sungsang
- Terjadi kondisi gawat janin
Kelebihan Melahirkan Secara Normal
proses pemulihan ibu lebih cepat setelah melahirkan secara normal
Setiap pilihan memiliki keuntungan sekaligus dampak kurang baiknya masing-masing. Apa saja kelebihan dari proses melahirkan secara normal atau pervaginam?
1. Lebih cepat pulang dari rumah sakit
Tidak dapat dipungkiri bahwa persalinan normal menguras tenaga Bunda dalam jumlah yang cukup banyak. Namun, pemulihan pasca persalinan pervaginam umumnya membutuhkan waktu yang relatif cepat.
Yang terpenting, kondisi Bunda dan si kecil setelah persalinan harus tetap stabil supaya jadwal kepulangan bisa diberikan dokter atau bidan secara lebih cepat.
2. Mencegah efek samping yang hanya dirasakan bila SC
Komplikasi atau masalah tertentu setelah operasi Caesar bisa berupa rasa nyeri pada bagian yang ditindak maupun perdarahan.
Kondisi di atas memiliki peluang kecil dialami oleh Bunda yang melahirkan secara normal. Dengan begitu, keadaan yang tidak diinginkan mampu dihindari dengan baik.
3. Mudah berinteraksi langsung dengan bayi
Melakukan skin to skin contact sekaligus memeluk bayi adalah perasaan bahagia yang ditunggu-tunggu Bunda seusai melewati prosesi persalinan. Hal ini bisa terjadi seusai bayi keluar dari rahim dan baru saja melihat dunia.
Bunda bisa memberikan ASI pertama bayi dengan lancar dengan kondisi sekitar yang juga mendukung. Dengan begitu, bayi mampu mengawali tahap pertama kehidupannya secara optimal dan sangat berpengaruh positif di hari-hari berikutnya.
4. Bunda boleh mengurus bayi lebih cepat
Dampak lain dari pemulihan yang lebih cepat adalah hanya butuh waktu singkat hingga Bunda bisa mengurus bayi secara mandiri. Bonding yang tercipta antara Bunda dan si kecil semakin kuat dengan adanya kesempatan ini.
Mungkin Bunda masih membutuhkan bantuan orang lain, namun sifatnya tidak terlalu besar dan masih dominan usaha Bunda sendiri. Si kecil jadi tidak mudah rewel karena ditangani secara langsung oleh Bundanya.
5. Biayanya lebih murah
Tidak dapat dielak kalau biaya yang harus disiapkan untuk persalinan normal cenderung lebih kecil. Bunda bisa mengira dan memutuskan jumlah pengeluaran yang menanti ketika harus melahirkan secara pervaginam.
6. Minimalisir risiko tertentu
Bentuk risiko lainnya, seperti asma, alergi, intoleransi laktosa, maupun masalah pernafasan bisa dihindari setelah Bunda melalui kelahiran bayi dalam kondisi normal. Hal ini mampu menguntungkan Bunda dan si kecil selama masa perkembangannya.
Kekurangan Melahirkan Secara Normal
ibu kerap dihantui perasaan trauma karena rasa sakit pasca melahirkan normal
Dibalik setiap keuntungan yang dirasakan oleh Bunda dan bayi, simak beberapa kekurangan yang harus diperhatikan supaya Bunda lebih mudah beradaptasi pada keadaan tertentu.
1. Vagina yang terasa lebih longgar
Sesuai namanya, persalinan pervaginam membutuhkan vagina yang berdilatasi ketika mengeluarkan bayi dari dalam kandungan. Hal ini menyebabkan rasa longgar pada vagina, terutama di tahun pertama pasca persalinan.
Namun, tidak perlu khawatir karena kondisi ini wajar dan vagina bisa kembali seperti semula. Bentuk latihan seperti senam kegel mampu menunjang kebutuhan tersebut. Di samping itu, badan terasa tetap bugar, meskipun Bunda baru saja melahirkan.
2. Peluang terjadi cedera selama proses persalinan
Bunda harus tetap hati-hati dan mengikuti setiap arahan persalinan dengan baik. Masih ada kemungkinan terjadi cedera akibat kondisi janin di dalam kandungan, sehingga mampu memicu terjadinya memar maupun tulang retak pada Bunda.
3. Rasa sakit atau nyeri di area perineum
Daerah di antara anus dan vagina disebut perineum. Area ini bisa mengalami nyeri atau rasa sakit tertentu, salah satunya karena aktivitas mengejan yang dilakukan selama kontraksi berlangsung. Yang terpenting, jaga pola nutrisi pasca melahirkan dan beraktivitaslah seperti biasa.
4. Risiko persalinan lama
Ada peluang kekurangan lain yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah proses persalinan berlangsung lama dan bisa jadi menurunkan kadar oksigen yang seharusnya bisa diterima oleh bayi. Tetap tenang dan rileks selama kontraksi berlangsun, ya Bun.
5. Kondisi yang berantakan
Bunda harus bersiap kalau akan ada banyak cairan tubuh yang keluar dalam bentuk keringat, terutama ketika mengejan pada saat kontraksi. Selain keringat, masih ada air seni , darah, maupun cairan ketuban yang memenuhi ruangan persalinan.
Kelebihan Melahirkan Secara Caesar
melahirkan secara caesar menghilangkan kecemasan bunda akan rasa sakit saat melahirkan
Setelah menimbang dan menyimak berbagai keuntungan maupun kekurangan dari melahirkan normal, sebenarnya apa saja kelebihan SC bagi Bunda yang sedang menanti si kecil melihat dunia?
1. Pemilihan waktu kelahiran lebih fleksibel
Biasanya, operasi Caesar dilakukan ketika pasangan orang tua menginginkan buah hatinya bisa lahir di tanggal atau hari tertentu.
Tanpa merasakan kontraksi dalam waktu yang cukup lama, Bunda bisa memilih waktu paling tepat secara mandiri. Persiapannya bisa dimatangkan oleh kru kesehatan yang akan bertugas menangani proses melahirkan Bunda.
2. Memperkecil risiko bayi tertular penyakit
Salah satu indikasi dari pengadaan operasi Caesar sebagai cara melahirkan si kecil adalah Bunda yang memiliki penyakit tertentu dan tidak memungkinkan terjadinya persalinan normal.
Upaya dari SC adalah mengurangi dan mengecilkan peluang transmisi penyakit tersebut dari Bunda kepada bayi. Si kecil berkesempatan untuk merasakan kehidupan yang lebih sehat dan kuat.
3. Minim trauma
Rasa sakit yang menyerang terlalu berlebihan cenderung mengganggu Bunda ketika beraktivitas. Persalinan cara Caesar memberikan trauma yang cenderung sangat kecil karena prosesnya yang memakan waktu singkat sekaligus menggunakan anestesi untuk mencegah rasa sakit sebelum operasi dimulai.
4. Ruangan lebih steril
Berbeda dengan ruangan persalinan normal, kondisi dan suasana ruang operasi lebih ramah bagi Bunda dalam meningkatkan kenyamanan selama pembedahan. Ruangan operasi biasanya sudah memiliki sifat higienis sendiri, berbeda dengan yang lainnya
5. Adanya pemanfaatan teknologi
Salah satu keuntungan lain yang bisa Bunda dapatkan adalah bagaimana operasi berjalan dengan bantuan teknologi alat-alat tertentu. Hasilnya cenderung lebih meyakinkan jika kinerja antara penolong persalinan dan teknologi dapat berjalan selaras.
Kekurangan Melahirkan Secara Caesar
nyeri perut pada bekas operasi caesar yang kerap dirasakan bunda setelah melahirkan
Tidak hanya melulu soal keuntungan yang mujur dan mudah dirasakan setelah operasi SC untuk mendorong janin keluar dari dalam rahim. Sebaliknya, berikut kekurangan dari Caesar sebagai bahan pertimbangan Bunda dalam memilih model persalinan:
1. Harus lebih lama berada di rumah sakit
Pemulihan pasca operasi dilakukan dalam jangka waktu yang agak lebih panjang dibandingkan persalinan normal. Hal ini juga berdampak pada biaya rawat inap yang semakin bertambah, terhitung sejak Bunda masuk rumah sakit dan menjalani SC.
Hal ini tentu menghambat bonding antara Bunda dan si kecil. Padahal, mendekatkan diri dengan bayi menjadi kebiasaan utama yang harus selalu diperhatikan demi tumbuh kembangnya.
2. Rasa nyeri pada bagian pembedahan
Tidak heran, bekas operasi SC juga meninggalkan rasa nyeri pada area yang dibuka untuk mengeluarkan bayi dari dalam rahim Bunda. Kondisi ini tentu dibarengi dengan masa pengeringan dan pemulihan dari bekas operasi tersebut.
3. Risiko infeksi atau perdarahan
SC melibatkan tindakan yang berpengaruh pada aliran darah Bunda, salah satunya adalah kehilangan pasokan darah selama pembedahan berlangsung. Di samping itu, ada peluang terjadi penggumpalan darah pada prosesi yang harus dilakukan oleh dokter.
Risiko infeksi sendiri bisa terjadi akibat cedera menentu pada area kandung kemih atau usus besar. Hal ini bisa berdampak serius bagi kondisi Bunda maupun bayinya.
4. Tidak bisa berinteraksi langsung dengan buah hati
Kemungkinannya kecil ketika Bunda ingin berinteraksi dan melakukan kontak langsung dengan bayi. Kesempatan untuk memberikan ASI pada kali pertama juga terpaksa hilang akibat kondisi pemulihan sekaligus penanganan bayi oleh penolong persalinan SC.
5. Risiko kehilangan nyawa
Bunda yang selama persalinan SC sempat mengalami perdarahan memiliki kemungkinan hilangnya nyawa akibat tidak ada lagi pasokan darah yang seharusnya dibutuhkan. Bahkan, risiko ini meningkat sebanyak 3 kali lipat dibandingkan dengan persalinan normal.
6. Outcome bayi dengan masalah pernafasan
Bayi yang menerima perlakuan operasi Caesar nyatanya memiliki peluang lebih besar untuk mengalami masalah pernafasan selama pertumbuhannya. Hal ini bisa terjadi berkelanjutan sampai si kecil tumbuh dewasa.
Menilik kelebihan dan kekurangan dari setiap cara persalinan ternyata mampu membuka pikiran Bunda soal jalan yang dipilih untuk mengupayakan outcome bayi sehat.
Kesejahteraan Bunda dan janin atau bayi adalah kepentingan yang harus bisa diperhatikan, baik oleh tenaga medis atau tenaga kesehatan, maupun oleh Bunda sendiri.